Wednesday, April 1, 2015

Yang Menolong Dan Yang Ditolong


Bila kita pernah berjasa kepada orang lain, tidak kira teman, kerabat, ataupun keluarga, atau malahan suami/isteri sendiri, misalannya kita pernah menolong mereka dalam bentuk harta, tenaga, fikiran, waktu, ilmu, perhatian, dll.. Janganlah hal itu membuat kita 'ujub, bangga, apalagi merasa "paling berjasa" baginya, kita merasa seolah-olah "seandainya bukan kerana pertolonganku.." Ingatlah usaha pertolongan yang kita lakukan terhadap orang tersebut pada hakikatnya adalah pertolongan dan kekuatan yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita. Tanpa izin dan pertolongan dari Allah, tidak mungkin kita boleh menolong orang lain.

Allah pula yang membuka hati manusia, sehingga tergerak untuk menolong orang lain. Tanpa hidayah dari Allah, tidak mungkin kita punya niat untuk menolongnya.Bila kita sedar akan hal ini, nescaya kita tidak akan membangga-banggakan sebesar apapun pertolongan dan kebaikan kita kepada orang lain. Kita hanyalah sebab dan perantaraan, hakikatnya dari semua itu kembali kepada Allah SWT jua. Di sisi lain, bila kita adalah orang yang pernah ditolong oleh seseorang, mungkin berupa material, tenaga, waktu, fikiran, ilmu, perhatian, dll.. Janganlah pernah kita melupakan pertolongannya. Apabila kita tidak mampu membalasnya, sekurang-kurangnya kita doakan dia dengan kebaikan dan berbuat baiklah terhadapnya.Sedarlah bahwa tanpa sebab pertolongannya, boleh jadi kita akan terjatuh ke dalam masalah dan situasi yang lebih parah lagi.Walaupun segala hakikat pertolongan itu kembali kepada Allah, namun si penolong tetap juga mengorbankan hartanya, tenaganya, waktu, fikiran, ilmu, perhatian, dan sebahagian dari apa yang dimilikinya. Maka, tidak sepatutnya kita meremehkan atau menyakiti seseorang yang telah bersusah payah menolong kita.


Yakinilah bahawa, yang menolong dan yang ditolong, semuanya kelak akan ada laporan pertanggungjawaban, sekaligus balasan di hadapan Allah 'Azza wa Jalla.Jadi, yang menolong jangan terlalu bangga dan merasa paling berjasa, dan yang ditolong juga jangan menjadi orang yang seolah-olah tidak tahu berterima kasih dan tidak menghargai jasa.Yang menolong jangan suka mengungkit-ungkit pertolongannya, yang ditolong juga jangan seperti orang mudah melupakan sejarah bahawa dirinya pernah ditolong.Sungguh indah jika akhlak seperti ini dapat diterapkan dalam kehidupan bersama.


Kepada sesiapa yang telah banyak berjasa dalam hidupku ini, bahkan sentiasa mengisi dan menghiasi hidupku, dan kepada siapapun yang pernah menolongku, kuucapkan jutaan terima kasih yang tulus, jazakumullahu khairan. Tidak mungkin dapat membalas semua kebaikan kalian. Namun dalam doaku, semoga dengan sebab pertolongan itu, Allah membalas kalian dengan jannah-Nya. Aamiin Ya Robbal 'alamiin

[Islam Agamaku]

No comments:

Post a Comment