Tuesday, October 20, 2015

Mencari Pembimbing

Orang yang istiqamah terhadap Allah, senantiasa memelihara akhlaknya, bergaul sesamanya dengan penuh kesabaran, maka dia telah mencapai tingkat tinggi.Dia tidak menurut kehendaknya sendiri, tetapi memaksakan diri untuk mengikuti segala yang diperintahkan dalam Al-Quran dan as-sunnah. Puncak ilmu pengetahuan ialah apabila telah mengetahui sedalam-dalamnya makna “ taat “ dan “ ibadat ”, tunduk kepada Allah, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam perkataan mahupun dalam perbuatan.Bila mendalami dan mempelajari disiplin ilmu, ilmu itu berguna untuk meluruskan hati dan membersihkan diri. Ilmu itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ilmu itu diguna untuk menjaga hati, membersihkan diri dari akhlak yang rendah, mengalahkan nafsu syahwat yang tidak terkendali, serta mendekatkan diri kepada-Nya.
Perkara yang bersangkutan dengan perasaan tidak mungkin dijawab dengan perkataan, ia hanya dapat dirasakan. Manis, pahit dan masam tidak dapat diungkap secara lisan. Ia hanya diketahui setelah cuba merasainya. Pembimbing adalah orang yang telah melepaskan diri dari belenggu kongkongan cinta dunia dan cita-cita kepemimpinan. Dia berhati-hati dalam mendidik diri sendiri. Sedikit makan, tidur, dan bertutur kata, banyak solat, sedekah, dan puasa.Kehidupannya dihiasi dengan akhlak yang mulia, sabar, syukur, yakin, tawakal, ikhlas menerima seadanya, dan berlaku benar. Dia pemalu, menepati janji, tabah, tenang, dan tidak tergesa-gesa.Orang yang bersifat tersebut memiliki sebahagian Nur Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Namun pembimbing seperti ini amat sulit ditemukan, bahkan lebih sulit daripada mencari mutiara di dasar samudera. Wa Allahu a'lam [Hingga Akhir Nanti]

No comments:

Post a Comment