Wednesday, December 28, 2016

Makan Saja Apa Dihidangkan



Tulisan Al Hakim dalam Mustadrak-nya (7161):
، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رِوَايَةً قَالَ: «إِذَا دَخَلْتَ عَلَى أَخِيكَ الْمُسْلِمِ فَأَطْعَمَكَ طَعَامًا فَكُلْ وَلَا تَسْأَلْهُ وَإِذَا سَقَاكَ شَرَابًا فَاشْرَبْهُ وَلَا تَسْأَلْهُ»
“Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sebuah riwayat yang berbunyi, "Jika kamu datang ke rumah saudara kamu sesama muslim, lalu dia memberimu makanan, maka makanlah dan jangan bertanya. Jika ia memberimu minuman, maka minumlah dan jangan bertanya”.

Hadis ini jelas menunjukkan kita tidak sepatutnya meragui makanan yang dihidang kepada kita bila bertamu ke rumah sesama muslim. Berbaik sangkalah. Makanan yang zahirnya tidak kelihatan haram, hukum asalnya adalah halal dan tidak perlu dicurigai.

Di zaman Rasulullah pernah berlaku peristiwa seperti ini
أَنَّ قَوْمًا قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ نَاسًا حَدِيثِي عَهْدٍ بِالْإِسْلَامِ يَأْتُونَنَا بِاللَّحْمِ وَلَا نَدْرِي أَذَكَرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ أَمْ لَمْ يَذْكُرُوا؟ فَقَالَ: سَمُّوا اللهَ عَلَيْهِ وَكُلُوهُ
Beberapa orang mengadukan sesuatu kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, ada orang yang baru masuk Islam memberi kami daging. kami tidak tahu ia menyebut nama Allah atau tidak ketika menyembelih”. Rasulullah bersabda: “Kalau begitu, sebutlah nama Allah lalu kamu makanlah“. (HR. Bukhari 5507)

Jalan keluar yang Nabi tunjukkan amat mudah. Jika ragu sembelihannya tidak menyebut nama Allah, sebutkanlah dalam konteks menghadapi hidangan. Bukan sibuk bertanya dan memeriksa.

Nabi menyuruh kita makan apa saja yang dihidangkan tanpa banyak soal.Itu adabnya. Jangan merasa diri kita amat suci, warak, sangat teliti hingga mengguris hati tuan rumah dan lebih berat menyalahi sunnah dan suruhan nabi bila mengadap hidangan.

Jika berat sangat hati pada satu makanan yang dihidangkan, tinggalkanlah tanpa membuat komen memburukkannya. Sabda nabi,"Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu” (HR. Tirmidzi 2518, ia berkata: “hasan shahih”)

(Teks oleh Abdul Ghani Haron)

No comments:

Post a Comment