Mengapa redha
suami itu syurga bagimu, wahai para isteri?
Suamimu dibesarkan oleh ibu yang
mengasihinya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu
yang bahkan belum tentu kamu mencintainya seumur hidupmu, bahkan seringkali
rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan
ibunya hingga dia dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah
bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya
terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
Suamimu
redha menghabiskan waktunya untuk mencukupkan keperluan anak-anak dan kamu.
Padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih
besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia
merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan
yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
Suamimu berusaha menutupi
masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedang engkau
terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi
penyelesaian, padahal ketika engkau mengadu itu, dia sedang berhadapan masalah
lebih besar, namun tetap saja masalahmu diutamakan dibandingkan masalah yang dihadapinya
sendiri.
Suamimu berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu.
sedangkan engkau kadangkala hanya mampu memahami bahasa lisannya saja. Itupun
bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
Bila engkau melakukan maksiat,
maka dia akan ikut terseret ke neraka, kerana dia ikut bertanggung jawab ke
atas maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke
neraka, kerana apa yang dilakukannya adalah tanggungjawabnya sendiri.
Lapan
pintu syurga terbuka bagi anda dan anda boleh masuk dari pintu manapun yang
anda suka, cukup dengan dapat "REDHA" dari suamimu, sedang suamimu
tidak mendapat kemuliaan seperti itu, oleh kerana itu taat dan sabar kepadanya.
No comments:
Post a Comment