Bersikap tawaduklah bila kedudukanmu di kalangan manusia semakin meningkat. Buanglah anggapan yang dirimu lebih baik daripada orang lain. Sesungguhnya Allah Taala yang meletakkanmu di situ, bukan manusia. Carilah redha-Nya.
Cinta Allah itu cahaya. Tanpanya kita berada dalam lautan gelap gelita. Untuk kekal hidup di bawah cahaya itu, patuhilah perintah-Nya yang menghendaki kita melakukan kebaikan.
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat contoh ucapan yang baik (mengajak berbuat baik, menjauhi perbuatan buruk lagi salah) umpama sebatang pohon yang baik (subur) berakar kuat (terbenam ke dalam tanah) dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit. Pohon itu berbuah terus dengan izin Tuhannya. Allah menjadikan contoh-contoh itu untuk manusia supaya mereka ingat selalu.
Dan contoh perkataan yang buruk (seperti berdusta, mengumpat, memfitnah, mengajak melakukan perbuatan mungkar) umpama pohon yang busuk (mati) yang tercabut akar-akarnya dari permukaan bumi tidak tegak berdiri lagi." (Surah Ibrahim ayat 24 - 26).
Ilmu bukan terletak kepada jumlah guru, tersohornya guru, kitab yang dihabiskan, matan yang dihafaz, riwayat yang diungkap, sijil yang dimiliki, SEMUA itu hanya PINTU sahaja, namun ILMU SEBENAR adalah berapa banyak:
a. Yang DIAMALKAN sendiri serta menyuluh kelemahan diri,
b. Yang DIGUNAKAN bagi memandu ummah kepada kasih sayang dan redha Allah,
c. Yang digunakan bagi memandu rakyat kepada cintakan kebaikan dan hindari permusuhan,
d. Yang mampu mengurangkan prasangka buruk & tohmahan kepada sesama yang lain.
e. Yang mana ilmunya dapat digunakan bukan hanya dalam bab ibadah khusus tetapi hal kenegaraan, politik, kehidupan seharian dan kerjaya harian.
f. Yang meninggikan akhlaknya dan bukan menyombongkan.
No comments:
Post a Comment