"Selama saya hidup di Qatar dengan kepala tegak, obsesi tinggi dan harga diri terjaga, tidak seorang pun berani menuduh saya macam-macam bahawa suatu hari saya pernah bersikap munafik. Tidak!!
Sekiranya saya memihak saja kepada pemimpin thoghut, niscaya saya akan lebih memilih menetap di tanah air saya (Mesir) dan dengan sedikit mengalah, tentu saya telah menduduki jabatan tertinggi di Mesir sebagaimana yang telah dicapai oleh kebanyakan ulama lain.
Tetapi saya lebih memilih memperjuangkan agama saya, menjaga jati diri dan prinsip-prinsip saya serta tetap kukuh dengan sikap saya.
Dan saya ingin katakan kepada semua thoghut zalim:
'Kamu boleh ikat kedua tanganku, kamu boleh seksa tubuhku, kamu boleh tikam dadaku dengan pisau. Tetapi sekali-kali kalian tidak akan bisa mengekang pemikiranku, mencabut paksa nur iman dalam hatiku. Iman dan keyakinanku hanya berada dalam genggaman Tuhanku. DAN HANYA TUHANKU SATU-SATUNYA PENOLONGKU'
'Kamu boleh ikat kedua tanganku, kamu boleh seksa tubuhku, kamu boleh tikam dadaku dengan pisau. Tetapi sekali-kali kalian tidak akan bisa mengekang pemikiranku, mencabut paksa nur iman dalam hatiku. Iman dan keyakinanku hanya berada dalam genggaman Tuhanku. DAN HANYA TUHANKU SATU-SATUNYA PENOLONGKU'
Saya akan tetap hidup berpegang teguh dengan tali akidah ini. Dan saya lebih memilih mati tersenyum demi membela agama saya.
Seperti itulah yang selalu saya katakan kepada para thoghut. Dari dulu hingga detik ini, saya tetap konsisten dengan sikap saya. Saya sama sekali tidak akan pernah main-main (menggadaikan) agama dan keyakinan saya."
(Prof. Dr Yusuf bin Abdullah Al-Qaradhawi)
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ
Dari Anas bin Malik r.a, dia berkata: Rasulullah sa.w.bersabda:
"Akan datang kepada manusia suatu masa yang ketika itu orang yang sabar di atas agamanya seperti MENGGENGGAM BARA API."
"Akan datang kepada manusia suatu masa yang ketika itu orang yang sabar di atas agamanya seperti MENGGENGGAM BARA API."
( H.R. At-Tirmidzi no. 2260. Dishahihkan oleh al-Albani di as-Silsilah ash-Shahihah 2/645)
No comments:
Post a Comment