Thursday, October 20, 2016
Selfie Itu Ujub
Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ
Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri. (HR. Muslim 7621).
Tidak menonjolkan diri di sini jelas berkait dengan menampilkan kelebihan diri dari orang lain, menunjuk-nunjuk apa yang dimilikinya.Selfie muungkin boleh dimaksudkan oleh hadis ini kerana selfie itu memaparkan kelebihan diri.
Seperkara lagi,Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya.Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga dosa pembinasa: sifat kikir yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya. (HR. Thabrani dalam al-Ausath 5452 dan disahihkan al-Albani)
Sifat ujub ialah sifat hairan pada diri,merasa diri lebih dari orang lain.Tujuan gambar adalah untuk orang mengenali,tetapi bila gambar disiar berkali-kali,khususnya gambar muka,tubuh,itu seperti sudah melencong tujuan.Gambar peristiwa untuk makluman umum itu ok. Jika peristiwa itu tidak perluk orang lain tahu, sengaja membuat orang cemburu, rasa rendah diri,seperti mempamerkan muka putih gebu,gambar bersandar pada suami hendak menunjukkan rasa bahagia, beli kereta baru,anak cucu comel, ada tempiasnya dengan sifat ujub. Bila berada bersama orang lain usah menonjolkan kelebihan diri. Merendah diri lebih baik,tumpukan kelebihan ilmu kita untuk mengajak kepada kebaikan, memuji kelebihan orang lain dan sebagainya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment